
Bukan rahasia lagi, setiap kegiatan yang menyangkut infrastruktur fisik menyerap dana dan tenaga kerja besar. Pulau Bali pernah menjadi tuan rumah kegiatan APEC pada tahun 2013, grafik pertumbuhan ekonomi lokal setahun sebelumnya naik karena didongkrak pembangunan infrastruktur untuk mendukung kegiatan ini.

Dampak ekonomi langsung dari penyelenggaraan, antara lain pendapatan dari penyelenggaraan (biaya registrasi), subsidi, dan pajak.īila melihat pemaparan dari Menteri Bappenas, event ini sangat penting bagi Indonesia, terutama multi layer effect-nya, tak hanya itu sebenarnya, penunjukan dan kepercayaan kepada Indonesia sebagai tuan rumah event internasional membanggakan sekaligus kegiatan Public Relations bagi kita ke dunia internasional.Dampak ekonomi langsung kunjungan, yaitu pengeluaran peserta event, perusahaan mitra, media, dll.Keuntungan total dari kunjungan dan penyelenggaraan, terutama kepada pelaku ekonomi lokal.Menurut Bambang, efek nyata event ini adalah: Ternyata tidak main-main dampak dari penyelenggaraan acara IMF-Bank Dunia ini bagi Bali dan Indonesia pada umumnya, namun apa artinya bila tak memberikan manfaat secara ekonomis bagi masyarakat lokal.īelum selesai pikiran saya menanyakan itu, Bambang Soemantri telah melanjutkan pemaparan tentang efek kasat mata ( tangible effect) event ini. Efek Image, penyebutan lokasi kegiatan oleh media-media internasional.Efek Struktur, yaitu peningkatan fasilitas dan kualitas infrastruktur pendukung.Efek Kompetensi, adanya peningkatan kualitas layanan kota sebagai tuan rumah.Efek Jejaring, antara lain kerja sama antar perusahaan dan pemasaran tujuan wisata.Dampak tak terlihat ( intangible effect) antara lain: Saya mulai memfokuskan ketika mantan menteri keuangan itu menjelaskan dua dampak secara runut dan sistematis layaknya seorang dosen. Menteri Bappenas diawal paparannya menguraikan dasar kajian lembaganya, menurut Bambang Soemantri ada dua dampaknya yaitu dampak yang kelihatan dan tak kelihatan. Justru saya menyimak dampak event tersebut bagi masyarakat Bali pada khusus dan bangsa Indonesia pada umumnya. Tak banyak masyarakat awam termasuk saya memahami pentingnya acara tersebut, Sebenarnya ada pembicara Menteri Bappenas, alasan yang membuat saya tertarik dengan penjelasan tersebut sederhana saja, saya tak memahami dengan baik persoalan ekonomi internasional dan agendanya yang menjadi pembahasan event tersebut.

Menjelang pertemuan tahunan IMF dan Bank Dunia (IMF-WB Annual Meetings 2018) di Bali pada 12-14 Oktober 2018. Pendapat ini disetujui banyak orang mengingat bila tiap huruf pertama dari kata yang terkandung dalam kalimat diambil lalu disusun, akan membentuk kata Adidas, dan juga maknanya yang mendukung semangat olahraga. Juga ada pendapat, bahwa sebetulnya Adidas adalah sebuah singkatan dari sebuah kalimat, yaitu “ All day I dream about sports” (Tiap hari aku bermimpi tentang olahraga). Tertanggal 31 Desember 2009, grup Adidas tercatat mempekerjakan sebanyak 38.982 orang selama setahun penuh. Aktivitas perusahaan dan lebih dari 150 cabangnya dipantau langsung oleh pemimpin grup di Herzogenaurach, Jerman. Strategi grup Adidas sangatlah simpel: memperkuat bran secara terus menerus dan mengimprovisasi posisi kompetitif serta keuangan mereka. Sekarang, grup Adidas telah mengglobalisasi dan menguasai di bidang industri produk olahraga dan menawarkan portfolio yang begitu luas dari segi produk di seluruh dunia. Selama 68 tahun lamanya grup Adidas telah menjadi bagian dari dunia olahraga di segala bidangnya dengan menawarkan sepatu, pakaian serta beragam aksesori pelengkap olahraga yang bernilai seni pada setiap produknya. Pada Agustus 2005, adidas mengakuisi rivalnya, Reebok, dalam upaya memperketat persaingan dengan Nike. Rudolf Dassler, adik Adi, mendirikan perusahaan saingan, Puma. Adidas adalah perusahaan pakaian olahraga terbesar di Eropa dan kedua terbesar di dunia setelah Nike. Rancangan baju dan sepatu perusahaan ini biasanya termasuk tiga strip paralel dengan warna yang sama, dan motif yang sama digunakan sebagai logo resmi adidas. Perusahaan ini dinamakan atas pendirinya, Adolf ( Adi) Dassler, yang mulai memproduksi sepatu pada 1920-an di Herzogenaurach dekat Nuremberg. Adidas AG, juga dikenal sebagai adidas, adalah sebuah perusahaan sepatu Jerman.
